LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah ekonomi, baik
secara langsung maupun tidak langsung, karena keberlangsungan pendidikan
memerlukan peranti-piranti ekonomi seperti barang dan jasa. Diantara barang dan
jasa tersebut ada yang dapat diperoleh dari alam secara gratis, seperti udara
untuk bernapas dan air dari daerah pegunungan untuk diminum. Akan tetapi banyak
barang yang diperoleh hanya dengan pengorbanan, baik yang berupa tenaga,
pikiran, dana, dan waktu.
Sehubungan
dengan itu, dalam ranah ekonomi dibedakan antara benda bebas dan benda ekonomi.
Benda bebas adalah barang yang dapat diperoleh tanpa pengorbanan, sedangkan
benda ekonomi adalah barang yang dapat diperoleh dengan pengorbanan.
Maka kontribusi
pendidikan terhadap ekonomi dan pembangunan harus diakui dapat memberikan
alternatif pemikiran untuk mendapatkan, memiliki, dan menggunakan barang dan
jasa secara baik, saling keterkaitan dan ketergantungan antara peran ide
pendidikan dan produk barang dan jasa.
Dengan demikian,
tidak selamanya pendidikan dianggap sebagai konsumsi atau pembiayaan belaka.
Sudah saatnya, pendidikan harus dipandang sebagai investasi, yang secara jangka
panjang kontribusinya dapat dirasakan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
Pengertian Landasan Ekonomi Pendidikan?
2. Bagaimanakah
Peran Ekonomi dalam Pendidikan?
3. Apa
saja Fungsi Ekonomi dalam Pendidikan?
4. Darimanakah
Sumber-sumber Dana dalam Lembaga Pendidikan itu?
5. Bagaimanakah
maksud Pentingnya Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
Pengertian Landasan Ekonomi Pendidikan.
2. Menegetahui
Peran Ekonomi dalam Pendidikan.
3. Menegtahui
Fungsi Ekonomi dalam Pendidikan.
4. Mengetahui
Sumber-sumber Dana dalam Lembaga Pendidikan.
5. Mengetahui
Pentingnya Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan.
BAB
II
RINGKASAN
(RESUME)
1. Pengertian Landasan Ekonomi Pendidikan
Secara leksikal,
landasan berarti tumpuan dasar atau alas. Karena itu landasan merupakan tempat
bertumpu atau titik tolak (bersifat material/konseptual yang identik dengan
asumsi) atau dasar pijakan.
Ekonomi menurut
KBBI berarti ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi ataupun pemakaian
barang-barang serta kekayaan.
Pendididkan
dapat dipahami dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang praktek dan sudut
pandang studi. Praktek adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang atau
lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
pendidikan. Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok dalam
rangka memahami pendidikan.
Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa landasan ekonomi pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang menjadi pijakan berproduksi dalam rangka praktek pendidikan
atau studi pendidikan.
2.
Peran
Ekonomi dalam Pendidikan
Peran ekonomi
dalam dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan pemegang peran utama. Menurut
Prof.Dr.Maden Pidarta, faktor yang paling menentukan dalam pendidikan adalah
dedikasi, loyalitas, keahlian dan keterampilan pengelolaan dan pendidikan tiap
lembaga pendidikan. Tingkat kehidupan sekolah atau perguruan tinggi sangat
ditentukan oleh kondisi ekonominya masing-masing. Sekolah/perguruan tinggi yang
kaya akan bisa leluasa bergerak menggaji guru/dosen atau membeli perlengkapan
besar. Namun sebaliknya untuk sekolah miskin akan sulit bergerak.
Globalisasi ekonomi
yang melanda dunia, otomatis mempengaruhi hampir semua negara di dunia,
termasuk Indonesia. Perkembangan ekonomi makro berpengaruh dalam bidang
pendidikan, diantaranya terlaksananya sistem ganda dalam pendidikan yaitu
kerjasama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar,
munculnya sejumlah sekolah unggul yaitu membentuk mental positif atau cinta
terhadap prestasi, cara kerja dan hasil kerja yang sempurna serta masih banyak
lagi.
3. Fungsi Ekonomi dalam Pendidikan
Fungsi ekonomi
dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan, bukan
merupakan modal mengembangkan dan untuk mendapatkan keuntungan. Ekonomi
pendidikan fungsinya untuk mensukseskan misi pendidikan yang semuanya bermuara
pada perkembangan anak didik.
Selain fungsi
ekonomi pendidikan, juga ada fungsi produksi dalam pendidikan, yang meliputi :
fungsi produksi administrator, fungsi produksi psikologi, dan fungsi produksi
ekonomi yang dipandang secara input maupun output dari masing-masing fungsi
tersebut.
a. Fungsi
Produksi Administrator,
Input : sarana dan
prasarana belajar.
Output : berbagai
bentuk pelayanan dalam memproses peserta didik.
b. Fungsi Produksi Psikologi,
Input : sama halnya
dengan input pada fungsi produksi administrator.
Output : mencakup semua
hasil belajar siswa
c. Fungsi
Produksi Ekonomi,
Input : semua biaya
pendidikan pribadi.
Output : tambahan
penghasilan peserta didik kalau sudah tamat (sudah bekerja).
4.
Sumber-sumber
Dana dalam Lembaga Pendidikan
Sebagai tempat
pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti
halnya bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang cukup menentukan. Ada
hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga
pendidikan, yaitu dedikasi, keahlian, dan keterampilan pengelola dan
guru-gurunya.
Seperti diketahui dana pendidikan
di Indonesia sangat terbatas. Oleh sebab itu ada kewajiban lembaga pendidikan
untuk memperbanyak sumber-sunber dana yang mungkin bisa digali, diantaranya :
·
Dari pemerintah
dalam bentuk pembangunan, pertandingan karya ilmiah, dll.
·
Kerjasama dari
berbagai instansi lain baik pemerintah, swasta, maupun dunia usaha.
·
Membentuk pajak
pendidikan.
·
Usaha-usaha lain
(mengadakan pentas seni/mengaktifkan komite sekolah)
Menurut
jenisnya, biaya pendidikan terdiri atas : dana rutin, dana pembangunan, dana
bantuan masyarakat dan dana usaha lembaga sendiri.
5.
Pentingnya
Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
Efisiensi dan efektivitas
pembiayaan pendidikan adalah :
a.
Penggunaan dana
pendidikan harus efisiensi dan efektif.
b.
Penggunaan dapat
dikatakan efisien manakala dana yang digunakan sesuai.
c.
Penggunaan dana
disebut efektif bila dengan dana tersebut tujuan pendidikan yang telah
direncanakan semula bisa dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang sama atau
melebihi dari yang direncanakan.
d.
Efisiensi dan
efektivitas penggunaan dana diberlakukan pada semua kegiatan pendidikan.
e.
Tujuan
pengembangan konsep fungsi produksi pendidikan adalah untuk memudahkan
menentukan efisiensi pendidikan (penggunaan uang, proses kegiatan dan hasil
kegiatan).
f.
Efektivitas
pendanaan juga untuk memilih alternatif pemrosesan yang terbaik.
Dalam penggunaan
dana perlu adanya efektivitas dengan mengukur biaya dengan pencapaian tujuan.
Karena alternatif itu lebih dari satu, maka dicarilah alternatif yang terendah.
Hal itu didasarkan pada, pertama, biaya yang digunakan oleh setiap
alternatif beserta perangkatnya dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan tujuan
yang sama dan kedua, alat ukur efektivitas yang umum dapat dipakai
menilainya.
BAB
III
PEMBAHASAN
(ANALISIS)
1.
Tanggapan
mengenai Pengertian Landasan Ekonomi Pendidikan
Kami setuju
dengan penjelasan yang telah diterangkan diatas, karena inti dari makalah yang
berjudul landasan ekonomi pendidikan ini memang bahasan yang mengacu pada
pendapat-pendapat (asumsi) yang menjadi dasar berproduksi dalam lingkup
pendidikan.
2.
Tanggapan
mengenai Peran Ekonomi dalam Pendidikan
Kami sependapat
mengenai penjelasan tentang peran ekonomi dalam pendidikan tersebut. Memang
peran utama dalam pendidikan bukanlah dari faktor ekonomi saja, melainkan
keahlian dan keterampilanlah dari masing-masing penggerak pendidikan yang
sangat menentukan sukses tidaknya suatu studi. Namun semua juga tidak terlepas
akan dukungan dari faktor-faktor ekonomi yang menjadi tolak ukurnya, karena
tingkat ekonomi tiap-tiap lembaga pendidikan juga ikut menentukan kemajuan
pendidikannya.
3.
Tanggapan
mengenai Fungsi Ekonomi dalam Pendidikan
Kami sependapat
dengan penjelasan diatas karena hal penting dari fungsi ekonomi dalam
pendidikan itu bukanlah untuk mencari keuntungan, melainkan untuk memajukan
sarana dan prasarana guna menunjang proses pendidikan tersebut. Dengan harapan
dapat mengembangkan proses pendidikan yang lebih baik sehingga melahirkan
produktivitas yang lebih berkualitas.
4.
Tanggapan
mengenai Sumber-sumber Dana dalam Lembaga Pendidikan
Kami setuju
dengan penjelasan pernyataan tersebut, karena dalam sutau lembaga apapun
khususnya lembaga pendidikan itu pastinya tidak mungkin terlepas dari kebutuhan
materi. Namun dalam hal ini diharapkan setiap lembaga harus mampu menjalin
interaksi dengan baik antara pihak-pihak instansi agar dapat menjalankan
misinya itu.
5.
Tanggapan
mengenai Pentingnya Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
Kami mendukung
dari penjelasan diatas, pada intinya setiap lembaga pendidikan itu harus mampu memanfaatkan
dan menggunakan secara efisien dan efektif mengenai apapun yang dimilikinya,
baik dari segi materialnya maupun kreatifitasnya agar proses dalam pendidikan
itu dapat berjalan serta berkembang sesuai dengan baik dan teratur.
BAB
IV
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan diatas yang membahas tentang “Landasan Ekonomi dalam Pendidikan”,
kami dapat menyimpulkan bahwa ;
1. Landasan
ekonomi pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi pijakan berproduksi dalam
rangka praktek pendidikan atau
studi pendidikan.
2. Faktor
penting dalam peran ekonomi dalam pendidikan adalah dedikasi, loyalitas,
keahlian dan keterampilan pengelolaan dan pendidikan tiap lembaga pendidikan
itu sendiri.
3. Fungsi
utama ekonomi pendidikan adalah mensukseskan mensukseskan misi pendidikan
melalui pemenuhan kebutuhan dalam hal memprasaranai lembaga pendidikan
tersebut.
4. Setiap
lembaga pendidikan harus mampu melalukan interaksi dan bekerjasama dengan pihak
instansi agar dapat memperoleh sumber-sumber dana guna menunjang perkembangan
dalam proses pendidikan.
5. Lembaga
pendidikan harus mengedepankan efisiensi dan efektivitas pendidikannya agar
dapat melakukan alternatif jikalau proses dalam pendidikan itu tidak berjalan
sesuai harapan.
DAFTAR
PUSTAKA
Zaini,H.S.Ag,M.Pd.I.2011.Landasan
Pendidikan.Yogyakarta:Mitsaq Pustaka
Maunah,Dr.Hj Binti.2009.Landasan
Pendidkan.Yogyakarta:Teras
0 komentar:
Posting Komentar